Lilian Too mengilustrasikan pikiran manusia bagaikan sebuah gunung es yang terbentuk dari tingkat kesadaraan dan tingkat bawah sadar. Tingkat kesadaran yang sedang terjaga biasanya disebut tingkat beta. Tingkat ini memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, kita bergerak ditingkat beta jika kita saling melihat dan berinteraksi. Kita benar-benar sadar dan dalam keadaan terbangun. Gelombang otak kita pada tingkatan kesadaran beta ini antara 14 sampai 21 putaran tiap detiknya.
Menurut Nggermanto (2001)Otak yang sering berada dalam kondisi beta dapat mengalami berbagai persoalan, diantaranya adalah stres, sakit kepala, sudah tidur, dan pusing. Tugas kantor, krisis ekonomi, pengangguran, kemiskinan, polusi udara, menipisnya lapisan ozon, kenakalan remaja merupakan bagian hal yang dapat membuat otak manusia tegang.
Satu tingkat di bawah beta adalah alfa, tingkatan ini adalah tingkat bawah sadar gelombang otak antara 7 sampai 14 putaran setiap detiknya. Di sinilah kesadaran kita dalam bermimpi dan kondisi kesadaran yang bisa disugesti. Ada kemungkinan bagi kita untuk secara sadar memasuki tingkat alfa ini dan menyentuh akal kita sehingga mengarahkan pola energi yang ada untuk mewujudkan hasil yang diinginkan secara imajiner dalam bentuk fisik.
Pada gelombang alfa, otak dalam keadaan rileks, santai dan sigap. Nggermanto (2001) mengungkapkan bahwa pada kondisi gelombang alfa ini otak sangat santai bahkan tidur, menurut penelitian di kelas-kelasnya, menunjukkan bahwa pada kondisi gelombang alfa ini merupakan kondisi yang terbaik untuk belajar efektif dan kreatif. Dalam metode Quantum Teaching, gelombang alfa adalah kondisi otak mampu meraih HOTS (higher order thinking skill).
Satu tingkat di bawah alfa adalah tingkat kesadaran theta. Gelombang otak pada tingkat ini bergerak antara 4 sampai 7 putaran setiap detik. Ini adalah tingkat sugesti yang sangat kuat sehingga banyak hipnotis dilakukan pada tingkat kesadaran ini. Pada kondisi ini, otak sangat santai bahkan hampir tidur.
Berikutnya adalah tingkat kesadaran delta. Tingkatan ini adalah tingkatan tidur nyenyak dan gelombang otak bergerak antara 1.5 sampai 4 putaran setiap detiknya. Tingkatan ini merupakan tempat menanamkan ingatan dan sangat mudah disugesti, juga merupakan tingkat tanpa penolakan. Pada tingkat ini juga, proses cuci otak bisa dilakukan.
Pikiran bawah sadar bisa mengendalikan fisik kita, mempengaruhi emosi kita, memerintahkan sikap dan respons tertentu, serta mampu menyimpan pemikiran dan program emosional yang ada. Pikiran bawah sadar ini sangat otomatis cara kerjanya apabila diberi rangsangan yang tepat.
Lalu, bagaimana caranya supaya kita tidak dalam kondisi otak beta ? Tiada cara lain kecuali kita harus menurunkan frekuensi gelombang otak kita. Salah satu caranya adalah dengan metode Respons Relaksasi. Untuk melakukan relaksasi kita dapat menggunakan daftar alam, iringan musik, atau pengaturan kondisi tubuh dan mental. Metode ini ditemukan oleh seorang pakar otak H. Benson melalui bukunya Respons Relaksasi. Metode ini berupaya mengarahkan kekuatan keyakinan untuk kehidupan manusia. Dia melakukan riset yang berat ke pegunungan Tibet. Di Tibet, dia menemukan banyak orang pintar yang dapat mengerahkan kekuatan keyakinannya. Ia juga merujuk pada riset ilmiah bahwa tikus lebih mudah disembuhkan jika diberi sentuhan keyakinan.
Buku tersebut sangat bermanfaat karena penyajiannya memberikan langkah-langkah yang praktis. Nggermanto (2001) meringkas langkah tersebut sebagai berikut. Pertama, pemilihan kata. Pilihlah kata yang menurut Anda yakini kebenarannya dan mudah diucapkan. Misalnya “Allohu Akbar”, “Subhanallah”, dan “Astagfirullah”. Kedua, atur tubuh Anda. Aturlah posisi tubuh Anda dengan nyaman dan pilihlah tempat yang hening. Kita bisa lihat para rahib atau orang yang suka bermeditasi di tempat yang hening, kondisi mereka begitu tenang dan nyaman karena lingkungannya jauh dari tempat gaduh seperti perkotaan, lingkungan hening mempengaruhi kondisi otak kita. Ketiga, atur napas dan lemaskan otot sambil mengucapkan kata yang Anda pilih. Keempat, pertahankan sikap pasif, mengurangi sikap terlalu aktif atau agresif.
Dengan membiasakan diri melakukan respon relaksasi, Anda memperoleh keuntungan dan Anda akan terhindar dari sakit kepala, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan sulit tidur. Anda juga bisa mengisi hidup yang cukup singkat ini dengan lebih menyenangkan dan lebih bahagia, mencegah stres, membangun kreativitas, dan santai.
Sumber :
Nggermanto A. 2001. Quantum Quotient; Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ yang Harmonis. Bandung : Nuansa.
Suryadi M, M Akhmad. 2007. Makanan Sehat untuk Otak. Bandung : PT Karya Kita.